Yudisium ke-76 Periode I Tahun Akademik 2024/2025 Fakultas Hukum UM Sumatera Barat

FH UM Sumbar-Fakultas Hukum UM Sumatera Barat menggelar yudisium ke-76 Periode I Tahun Akademik 2024/2025 pada Sabtu (20/04) di Convention Hall Prof Yunahar Ilyas Kampus III  UM Sumbar Bukittinggi

Kegiatan Yudisium ini dihadiri oleh Senat, Dekan, dan Wakil Dekan, Ka-Prodi dan Sekretaris Prodi, Ikatan Keluarga Alumni STHM-FH UM Sumbar, Dosen dan Karyawan beserta peserta yudisium Fakultas Hukum UM Sumbar.

Yudisum langsung dibuka oleh Ketua Senat Fakultas Hukum, Edi Haskar, SH., MH yang dilanjutkan dengan penyerahan Surat Keterangan Lulus (SKL) oleh Dekan Fakultas Hukum Dr. Wendra Yunaldi, SH, MH kepada peserta yudisium.

Yudisium periode 1 TA 2024/2025 menamatkan 97 mahasiswa, dari 97 wisudawan, 77 mahasiswa merupakan tamatan 3,5 tahun, mereka mengikuti kegiatan kaliber merupakan salah satu program Fakultas Hukum. Pencetus Program Kawal Pemilu Bersih yang lebih dikenal "KALIBER", yaitu ahli ketatanegaraan dan juga Dekan Fakultas Hukum Dr. Wendra Yunaldi, SH., MH , yang sudah lama dirancang oleh Dekan Fakultas Hukum. Program kawal pemilu bersih atau yang lebih dikenal “KALIBER” ini merupakan cikal bakal dari kemajuan berpolitik di negara ini. Sebab, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat merupakan kampus pertama yang mengadakan program ini.

Selain Program KALIBER ini, pada yudisium kali ini juga lebih terasa istimewa karena pada prosesi terdahulu para wisudawan/ti membacakan ikrar alumni, namun pada yudisium kali ini wisudawan/ti membacakan sumpah sarjana hukum. Hal ini terjadi karena di Indonesia saat ini sudah terlalu chaos mengenai masalah hukum dan salah satu penyebab nya dari para sarjana Hukum.

Dr. Wendra Yunaldi, SH., MH dalam sambutannya mengatakan bahwa di Indonesia jumlah sarjana hukum sudah terlalu banyak yang di cetak dari seluruh universitas di Indonesia, namun hukum di Indonesia tidak kunjung membaik malah tambah rusak dan perusak nya adalah para sarjana hukum, pilihannya hari ini adalah apakah para sarjana akan menjadi Devil Advokat atau menjadi malaikat. Dahulunya menjadi sarjana hukum merupakan sebuah kebanggaan, namun pada saat sekarang ini kebanyakan kasus hukum di Indonesia yang hampir terjadi setiap hari kebanyakan pelaku utama merupakan sarjana hukum, hal inilah yang melatar belakangi kita adakan sumpah sarjana hukum pada yudisium kali ini. Ujarnya

Visi misi Fakultas Hukum yang mengedepankan kearifan lokal dan al-islam kemuhammadiyahan harus menjadi nilai yang berbeda antara sarjana hukum kita dengan yang lain, nilai-nilai inilah yang harusnya kita bangun.  Tidak bisa hanya otak kanan saja yang di isi, namun begitu juga dengan otak kiri, tidak mungkin kepintaran itu hanya kepintaran kognitif, namun juga harus kepintaran hati dan juga iman. Kita harus perbaiki kualitas kita kedepan dalam mencetak Sarjana Hukum, Kampus ini akan besar jika kita semua percaya diri mengenalkan kampus dan semua elemen mulai dari Pimpinan, Karyawan, Dosen, Mahasiswa Termasuk Alumni harus terlibat. Saya Yakin kalau kualitas ini dinaikkan yang namanya mutiara akan tetap dicari orang, barang baik itu tetap ada pembelinya. Ucap Wendra.

Lebih lanjut dekan fakultas hukum menjelaskan bahwa uang kenang-kenangan  ini seperti komitmen kita terdahulu akan kita kembalikan sepenuhnya kepada mahasiswa, dimana kita sudah melakukan penjajakan kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Malang untuk pelaksanaan Ruang Peradilan Semu Metaverse, apabila ini terwujud maka kita merupakan yang pertama di sumatera melaksanakan ruang peradilan semu metaverse ini.

Terakhir beliau menghimbau ayo kita bersama-sama membangun Fakultas ini menjadi lebih baik dan lebih baik kedepannya, mari saling bersinergi antara alumni dan Fakultas, mari saling membangun networking dan silaturahmi yang baik dan jangan sampai terputus. Kepada para wisudawan/ti ini bukan merupakan suatu akhir, namun merupakan awal dari perjalanan keilmuan yang jauh akan lebih panjang lagi. Tutup Beliau

SHARE KE: